- Sejaklahirnya UU No. 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas (migas) pengelolaan migasmenjadi liberal dan cenderung dikendalikan oleh Kapitalis. PT Pertamina(Persero) sebagai satu-satunya BUMN energi yang seharusnya diberikan hak penuhmengelola migas dari hulu hingga hilir nyatanya saat ini sudah tidak lagi.
Beberapa blok migasdiberikan hak pengelolaannya kepada asing dan ketika konsesi habis, Pertaminadisetarakan dengan kontraktor kontrak kerjasama ( KKKS ) swasta. Hanya sebagiankecil blok migas yang dikembalikan ke Pertamina namun dengan syarat harusmemberikan komitmen signature bonus kepada pemerintah. Artinya sama sajaPertamina disejajarkan dengan perusahaan swasta atau asing.
Hal itu disampaikanPengamat Migas, Ugan Gandar, dalam diskusi jelang buka puasa di Aloft Hotel,Jakarta Pusat, Senin (20/5). Menurutnya ada pihak-pihak yang sengaja mencarikeuntungan di Pertamina dengan berbagai cara. Pihak-pihak tersebut tidak inginPertamina menjadi perusahaan yang mandiri dan bisa memenuhi kebutuhan energirakyat Indonesia.
"Pertaminatidak akan berhenti dari persoalan. Memang dari dulu itu ada upaya mengkebiri,Pertamina pengen terus dipecah belah. Persoalannya apakah masyarakat pahamitu?," kata Ugan.
Mantan Ketua DewanPenasehat Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) ini mencontohkansejarah Pertamina yang dulunya terintegrasi dari hulu sampai hilir namunsekarang sudah unbundling. Sulit bagi pemerintah menyatukan kembali. Bahkandireksi-direksi yang kerap bongkar pasang tak sanggup membereskannya karenasarat dengan muatan politis.
Contoh lainnyaadalah beberapa kilang (refinery unit) yang seharusnya mampu dilakukan olehPertamina sendiri justru dipekerjakan dengan pihak lain dalam bentuk joinventure. Dia berharap ada pihak-pihak tertentu dan komitmen pemerintah untukbenar-benar menjadikan Pertamina sebagai perusahaan migas independen dan besar.
"Intinyapersoalan di Pertamina itu ada grand desain untuk mengkebiri Pertamina. Kitasulit berharap pada direksi ini sebab mereka bukan orang Pertamina, merekabermain politik menjalankan kepentingan pengusaha. Kita harap pekerja janganhanya bekerja untuk menerima gaji saja, harus peduli bagaimana kondisiPertamina," pungkas Ugan. (Marjudin)
Sumber: https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Pengamat___Pertamina_Tak_Akan_Pernah_Lepas_Dari_Masalah__Ini_sebabnya___&news_id=105333&group_news=IPOTNEWS&taging_subtype=ECONOMICS&name=&search=y_general&q=pertamina&halaman=1