KONSTITUEN FEDERASI
Serikat Pekerja Pertamina-Unit Pemasaran I (SPP-UPms I)
Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia UPms I Tanjung Uban (SPPSI UPms I Tanjung Uban)
Serikat Pekerja Kilang Minyak Putri Tujuh (SP KMPT) RU II Dumai
Serikat Pekerja Pertamina Pemasaran & Niaga (SP3N) Sumbagsel
Serikat Pekerja Pertamina (SPP) RU III Plaju
Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia (SPPSI) Jakarta
Serikat Pekerja Pertamina Unit Pemasaran III (SPP-UPms III) Jakarta
Serikat Pekerja Forum Komunikasi Pekerja & Pelaut Aktif (SP FKPPA) Jakarta
Serikat Pekerja PERSADA IV Jateng & DIY
Serikat Pekerja Pertamina Balongan Bersatu (SP PBB)RU VI Balongan
Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijaya Kusuma (SPP PWK) RU IV Cilacap
Serikat Pekerja Pertamina Sepuluh November (SPPSN) MOR V Surabaya
Serikat Pekerja Mathilda Balikpapan
Serikat Pekerja Pertamina Celebes UPms VII Makassar
Serikat Pekerja Pertamina Kawasan Timur Indonesia (SPP KTI) RU VII Kasim
Serikat Pekerja Mutiara Jayapura
Serikat Pekerja Pertamina Geothermal Energy Jakarta (SP PGE Jakarta)
Serikat Pekerja Pertamina EP Jakarta (SP PEP Jakarta)
Serikat Pekerja Pertagas
Serikat Pekerja PT Pertamina Drilling Serivces Indonesia
Serikat Pekerja PT Pertamina Lubricants
Serikat Pekerja Pertamina Lubricants (SPPL)
Serikat Pekerja Pertamina Drilling Services Indonesia (PT PDSI)
Serikat Pekerja Trans Pacific Petrochemical Indotama (SP TPPI)
Serikat Pekerja Pertamina Patra Niaga (SPPN)

FSPPB Dukung Program RDMP Pertamina Dan Tolak Joint Venture Dengan Perusahaan Asing

Program RDMP (Refinery Development Master Plan) yang diimplementasikan PTPertamina (Persero) khususnya Direktorat Pengolahan, sangat didukung olehFederasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) karena tujuannya baik yaituuntuk memenuhi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri yang seluruhnyaberasal dari kilang minyak milik Pertamina sendiri. “Kami sangat mendukung program RDMP, apalagi tujuannya untuk pemenuhankonsumsi BBM dalam negeri dari kilang milik sendiri,” ujar Presiden FSPPB,Noviandri di kantor Pertamina, Selasa (27/12/2016). Namun, FSPPB menyayangkan jika program RDMP yang bagus tersebut harusdijalankan dengan sistem Joint Venture (JV) dengan Perusahaan Asing (SaudiAramco). “Kerugian kalau kita Joint Venture, kita punya Sumber Daya Alam energi yangluar biasa, kalau di Joint Venture artinya kan kita akan share, kita tidak bisamenguasai sepenuhnya, kita juga nantinya akan sharing laba,” tutur SekretarisJenderal FSPPB, Arie Gumilar. Menurut Arie, Pertamina memiliki kecukupan financial yang memadai untukmembiayai setiap pengelolaan maupun pembiayaan kilang yang ada di berbagaidaerah. Sehingga tidak perlu dilakukan Joint Venture. “Enggak ada gunanya kita Joint Venture, sama saja kita akan impor meskipunakan ada pembagian keuntungan. Adanya kilang Joint Venture nantinya akanmematikan kilang yang eksisting,” tutur Arie. Tim Kajian Strategis FSPPB, Fahrur Roezi menambahkan, jika Joint Venturedilakukan, kapasitas kilang yang awalnya menghasilkan 348.000 barel per harihanya akan bertambah 20.000 barel saja. Sementara pembagian hasilnya adalah 45persen untuk Perusahaan Asing (Saudi Aramco) dan 55 Pertamina. Fahrur menuturkan, jika berbicara terkait kemampuan finansial Pertamina,dirinya percaya bahwa Pertamina mampu untuk membiayainya sendiri tanpamenggunakan mekanisme joint venture. “Joint Venture sekitar 5,3 milliar dollar nilai projectnya, kapasitassetelah Joint Venture hanya bertambah 20.000 kalau di Joint Venture-kan,sementara pembagian nantinya 45 (Saudi Aramco) 55 (Pertamina),” tutur Fahrur. Maka dari itu, FSPPB secara tegas meminta pemerintah sebagai pemegang 100%saham Pertamina untuk membatalkan joint venture tersebut. Bahkan pihaknya secara tegas meminta Presiden Joko Widodo untukmemerintahkan secara langsung kepada Kementerian yang membawahi Pertamina untukmembatalkan upaya tersebut guna mewujudkan program Nawacita yang selama inidigagas Presiden. “Ini tidak bertentangan dengan keinginan Presiden terkait investasi dariswasta, hanya saja Pertamina harus lebih kreatif dalam pendanaan kilang. Bisnisyang mempunyai margin besar tidak perlu lah dikerjasamakan, kecuali kilang yangmarginnya tidak besar,” pungkas Fahrur Sumber : http://jakarta24jam.com/fsppb-dukung-program-rdmp-pertamina-dan-tolak-joint-venture-dengan-perusahaan-asing/
09-Jan-2017 00:00:00
Dikirim Oleh : Administrator
SUARA AKTIVIS
10-Apr-2021 11:53:34
Selamat menjalankan amanah Sebagai Presiden FSPPB yang baru ya Bang ...
Readmore
-
06-Jul-2015 07:43:57

BlOK MAHAKAM

Meski sudah 100% di katakan ...
Readmore

-
30-Nov-1999 00:00:00

Sebagai Insan Pertamina yang bekerja di ...
Readmore

-
02-Jul-2015 08:15:22

Ditugaskan di Pertamina mau tidak mau, ...
Readmore

-
Sutrisno
30-Jun-2015 06:51:10
FSPPB sebagai wadah bersatuanya Serikat Pekerja-Serikat Pekerja ...
Readmore
-
29-Jun-2015 08:58:46

Blok Mahakam adalah kepunyaan Bangsa Indonesia.

Untuk ...
Readmore

-
Arie Gumilar
30-Nov-1999 00:00:00
Halo Aktivis
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Salam sejahtera bagi kita ...
Readmore
-
Hermawan Budiantoro
26-Jun-2015 09:07:33
Melihat bahwa kemandirian Serikat Pekerja adalah syarat mutlak dalam membangun ...
Readmore
-
26-Jun-2015 09:09:43
Menjadi aktivis Serikat Pekerja merupakan suatu pilihan. Ketika sudah menceburkan ...
Readmore
-
< >

Selamat Datang

website ini telah dikunjungi

1

kali