TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN-Kebakaran tangki timbun 36T102 di Kilang Minyak Pertamina RU IV Cilacap pada hari Sabtu 13 November 2021, merupakan kejadian yang sama untuk ke-3 kalinya di tahun 2021.
Beredar tuduhan bahwa hal ini terjadi karena adanya unsur kesengajaan atau sabotase.
Ketua Umum Serikat Pekerja Pertamina (SPP) UPms I, Rendy Saputra menegaskan statement tersebut sungguh tak berdasar dan fitnah yang keji bagi pekerja Pertamina.
"Bukan hanya tuduhan sabotase, namun beberapa pihak menuntut dilakukan tes wawasan kebangsaan bagi Pekerja Pertamina," ujarnya.
Rendy sangat menyayangkan ada pihak yang mempertanyakan loyalitas pekerja Pertamina bagi negara mengingat seluruh pekerja Pertamina selama ini bekerja untuk kepentingan negara dan rakyat Indonesia.
Ia menyebutkan 2 tahun terakhir merupakan tahun yang cukup berat bagi pekerja.
Dengan adanya Pandemi COVID-19 namun pekerja di Kilang dan unit area lainnya tetap harus bekerja WFO karena operasional harus tetap berjalan demi ketersediaan energi ke seluruh negeri.
"Jadi, loyalitas pekerja Pertamina bagi negara tdak peru di pertanyakan lagi. Saya meminta untuk pihak lainnya agar tidak mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan polemik dan isu liar, dan berfokus pada penyelesaian masalah yang ada," jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan rekaman CCTV dan informasi awal yang ada, petir menjadi penyebab kebakaran yang terjadi di RU IV Cilacap.
"Hal ini memang masih dini untuk disimpulkan, namun beberapa kejadian kebakaran akibat petir pernah terjadi, seperti kebakaran 2 tanki (85.000 galon crude oil) di Denbury Inc. – Lousiana tahun 2013 dengan estimasi kerugian $360,000.00.
Sumber : https://medan.tribunnews.com/2021/11/23/kebakaran-tangki-timbun-ketua-spp-upms-bantah-tudingan-sabotase-jangan-timbulkan-isu-liar