Jakarta, Portonews.com – Molornya pengesahan revisi UU Migas hingga nyaris melewati tiga masa presiden, dari SBY, Jokowi dan presiden terpilih 2024 menggelitik berbagai pelaku industri migas. Salah satunya Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar. Dia menduga mandegnya pengesahan revisi UU Migas lantaran
ketiadaan “sponsorâ€. “Ini sih katanya karena tidak ada ‘sponsor’. Katanya ya, lebih jelas tanyakan saja ke anggota Dewan,†kata Arie kepada sejumlah awak media selepas buka puasa bersama dan tasyakuran ulang tahun FSPPB ke-21 di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (18/3/2024).
FSPPB sendiri disebutnya terus mendorong penuntasan revisi UU Migas dengan memberikan sejumlah masukan. Arie membeberkan ada beberapa poin penting yang menurut FSPPB perlu diakomodir dalam UU Migas yang baru nanti.
“Yang menonjol yang kita usulkan adalah mengembalikan Pertamina sebagai perusahaan selain sebagai operator dia juga regulator. Dengan begitu Pertamina punya power lebih besar untuk menentukan arah bisnisnya,†tegas Arie.